Sabtu, 23 Agustus 2008

Mutiara Amaly "Penyejuk Jiwa Penyubur Iman"

Mutiara Amaly
Volume 23

Mutiara Al-Quran
Allah Tidak Membebankan Diluar Kemampuan Manusia

" Allah tidak membebankan seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya. la mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakan dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakan. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak sanggup memikulnya. Beri  maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilahkami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."
( Al Baqarah : 284-286 )


Ayat tersebut cukup buat diri yang kerdil lagi hina ini untuk kembali menilai diri sendiri. DIA lah satu-satunya tempat bergantung saat susah dan senang, saat pahit dan getir, saatditimpa musibah dan kemaslahatan.
Sesungguhnya mencari tenang bukan lah mudah, namun segalanya lebih mudah jika kembali menundukkan diri kepada DIA kekasih yang satu.
Tiada satu manusia pun di atas bumi ciptaanNya yang terlepas dari ujian dan rintangan. Namun besar atau kecilnya tergantung kepada individu sendiri dan atas kuat lemahnya iman dalam dada untuk menghadapinya. Sekuat apapun ujian dan badai yang menghampiri diri, ingatlah bahwa ada lagi di luar sana yang lebih payah dan perih menanggung cobaan.
Alhamdulillah, diri ini masih dikurniakan 3 nikmatyang paling manis atas dunia fana ini, yaitu nikmat iman, Islam dan masih dalam golongan Muslim.
Sesungguhnya sebanyak manalah ilmu di dada, sehebat manalah diri ini, sebaik mana lah diri ini jika dibandingkan dengan insan lain. Hakikatnya mungkin diri ini lebih dzaif dari insan lain dari pelbagai segi, namun kalau ini lah yang sudah ditentukan oleh Nya, walau apa pun pandangan orang pada diri, Alhamdulillah ada kekuatan dalam diri yang dipinjamkan olehNya untuk diri ini. Syukur!
Bila seseorang berani dalam mengambil keputusan, ikhlas dan faham dalam setiap apa yang dilakukan, maka pergantungan yang satu adalah pada DIA. Dan Insya Allah sekarang ku temui ketenangan abadi, kekuatan dalam diri dan kebahagian dalam kemanisan hidup.
Lumrah hidup, akan tukar gantinya, bila mendapat sesuatu yang hebat mungkin kehilangan sesuatu yang teristimewa. Tapi itulah harga yang perlu dibayar untuk mencapai keredhaan Ilahi. Moga ku temu redha ilahi.

Mutiara Al-Hadist
Do'a Itu Senjata Dan Kekuatan Mukmin
 

Do'a itu senjata dan kekuatan orang beriman (HR Al-Hakim dari Ali Bin Abi Thalib)

Imam Muslim meriwayatkan bahwa sewaktu Perang Badar, Rasulullah SAW berdoa di dalam kemah dengan penuh khusyuk dan merendah diri seraya menengadahkan kedua telapaktangannya ke langit memohon,
"Ya Allah, kalau pasukan kaum Muslimin ini sampai binasa, maka Engkau tidakakan disembah lagi oleh manusia di muka bumi ini." Kemudian beliau memperkeras suaranya, "Ya Allah, tunaikanlah janji yang telah Engkau berikan kepadaku, ya Allah
pertolongan-Mu ya Allah!"
***
Di tengah begitu banyaknya musibah dan bencana yang menerpa dan mendera kisah di atas memberikan pengajaran.
Ibnu Qayyim menjelaskan, "Jika perisai doamu lebih kuatdari musibah maka ini akan menolaknya, tetapi jika musibah lebih kuatdari perisai doamu, maka ia akan menimpamu, namun doa itu sedikitnya tetap akan mengurangi efeknya. Dan jika perisai doamu seimbang dengan kekuatan musibah, maka keduanya akan bertarung."
" Tak ada gunanya waspada menghadapi takdir, namun doa bermanfaat menghadapi takdir sebelum dan sesudah ia turun dan sesungguhnya ketika musibah itu ditakdirkan turun dari langit maka ia akan segera disambut oleh doa di bumi lalu keduanya bertarung sampai hari kiamat." (HR Ahmad, al-Hakim dan Thabarani).
Dengan segala daya dan upaya mengatasi berbagai macam persoalan kehidupan, berdoa tetap mengiringinya. Ketika seorang sahabat Rasulullah selalu langsung meninggalkan masjid setelah selesai shalattanpa berdoa, Nabi pun menegurnya dengan pertanyaan, "Apakah kamu sama sekali tidak mempunyai kebutuhan kepada Allah?"
Kegagalan demi kegagalan, kesulitan demi kesulitan, bukan ajakan putus asa. Meski sering terlupa kepada Allah saat lapang dan gembira. Bila terjepit dan terhimpit baru teringat kepada Nya. Tapi firman Nya adalah kepastian;
"Dan Robbmu berkata, 'Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Kupenuhi permintaanmu'." 

(QS Al Ghafir ayat 60 ) 

Sumber : "Mutiara Amaly Volume 23"